Senin, 14 September 2009

“GOLPUT (GOLONGAN PUTIH)”

“GOLPUT (GOLONGAN PUTIH)” 
TANTANGAN TERBERAT KPUD
DALAM PIL”GUB”KADA JAMBI TAHUN 2010
By Syamsul Bahri, Conservationis Jambi, Pengamat dan Dosen STIE-SAK, syamsul_12@yahoo.co.id

Dari berbagai sumber munculnya golongan putih (Golput) dalam setiap Pemilu baik Pileg, Pilkada, maupun Pilpres tidak mungkin untuk dihindari, dan memang itu sebuah pilihan, dilatar belakang menurut beberapa pengamat adalah instrumen pemilu dan pilkada, yakni antara lain (1). figur kandidat yang ditetapkan dengan parameter profesional, moral, dan nilai jual di tengah masyarakat, ternyata calon yang muncul dinilai masyarakat tidak aspiratif dan tidak kapabel, (2) unsur nepotisme dari pihak parpol tertentu yang membuat masyarakat jenuh. (3) faktor yang juga paling dominan yang menjadi penyebab golput adalah sikap nepotisme pihak-pihak tertentu dalam menetapkan calon sementara, sedangkan dalam kondisi riil bertentangan dengan keinginan masyarakat secara umum hal itu akan memengaruhi orang untuk tidak memilih alias memilih untuk golput,” walaupun pilihan tersebut tidak mendukung upaya demokrasi, munculnya golput bukan hanya disebabkan oleh sebuah pilihan, melainkan disebabkan belum sempurnanya pelayanan KPUD dalam memberikan informasi dan pelayanan untuk warga negara yang akan menyalurkan hak politiknya seperti kisruh DPT dimaknai sebagai kesalahan administrasi, pada hal keselahan ini menyebabkan hak politik seseorang hilang, pada hal legalitas akurat DPT bagian terpenting dalam setiap pemilu demokratis, kesalahan itu diawali dengan kekacauan administrasi kependudukan, baca “SISTIM KEPENDUDUKAN DAN EFEK DOMINO” http://kerinci.info/index.php /Atrikel-Pengunjung/Syamsul-bahri-SE/sistim-kependudukan-dan-efek-domino.html, kisruh DPT merupakan akibat dari sistim kependudukan yang belum mantap. 

KPUD untuk Pil”gub”kada Jambi sudah harus memahami dan mengantisipasi untuk mengatasi kondisi yang telah terjadi di Pileg, Pilkada, dan Pilpres di wilayah Propinsi Jambi, untuk mengurangi terjadinya gulput dikarenakan manajemen, pelayanan dan informasi tentang Pil”gub”kada yang belum maksimal.

Secara umum, gulput itu muncul disebabkan oleh (1) Memang Pilihan karena figur kondidat yang tidak dipercayai, unsur nepotisme dari pihak parpol tertentu yang membuat masyarakat jenuh, dll, dan (2) Sistim Managemen Pelayanan dan informasi Publik yang meliputi hak dan tanggung jawab pemilih yang belum dilakukan oleh KPUD secara optimal. 

Dalam meminimalkan “Golput” KPUD bisa berbuat melalui (2) upaya meningkatkan upaya pelayanan dan penyebaran informasi publik kepada masyarakat, menyangkut hak dan tanggung jawab pemilih, sedangkan penyebab (1) memang menjadi pilihan, KPUD tidak bisa berbuat banyak

Maka, sedini mungkin dalam Pil”gub”kada Jambi tahun 2010, KPUD meningkatkan management pelayanan dan penyebaran Publik tersebut, untuk menciptakan dan melahirkan Pemimpin rakyat yang menjadi pilihan rakyat menuju Jambi yang sejahtera dan cemerlang, bersatu dalam membangun keadilan politik dan keadilan ekonomi masyarakat Jambi

Kalau kita amati data Golput dalam Pilleg di Indonesia, semakin hari semakin besar, seperti grafik diatas dan tahun 2009, merupakan golput yang tertinggi, yang mencapai 30% dan yang terkecil adalah tahun 1971 mencapai 6,67%

Begitu juga dengan Pil”bup”kada dan Pil”wako”kada di Propinsi Jambi, seperti merangin mencapai 27%, Bungo 16%, Tanjabtim 18%, Sarolangun 17%, Batanghari 27% dan Kerinci 30%

Tidak ada komentar:

Posting Komentar