Kamis, 10 Juni 2010

ONE MAN ONE TREE Di Balai Taman Bukit Dua Belas


ONE MAN ONE TREE
Di Balai Taman Bukit Dua Belas
Oleh Syamsul Bahri, SE

Dalam upaya pelestarian lingkungan hidup, terutama kawasan Konservasi Taman Nasional Bukit Dua belas, pemberdayaan masyarakat baik pemahaman akan pentingnya peranan kawasan konservasi, maupun pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar hutan Taman nasional, Balai Taman Nasional Bukit Dua Belas melaklukan pemberdayaan masyarakat dalam bentuk pemberdayaan dan pemahaman masyarakat akan lingkungan hidup dan Taman Nasional melalui kegiatan pembentukan Kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA) yang dilaksanakan 15 Maret 2010 sampai 17 Maret 2010 di Gedung Manggala Agni Wilayah Operasional Muara Tembesi dengan peserta sebanyak 30 orang yang berasal dari tokoh masyarakat sekitar TN Bukit Duabelas Kabupaten Batanghari dan Pelatihan “Kader Konservasi” untuk tokoh masyarakat, Pemuda dan guru di Kecamatan Marosebo Ulu Kabupaten Batanghari, dengan peserta sebanyak 30 orang, di aula kantor camat Marosebo Ulu pada tanggal 16-18 April 2010, dimana masing masing pelatihan memberikan bekal ilmu penyadaran akan bahaya kebakaran hutan dan penyadaran akan fungsi dan peran hutan dalam kehidupan masyarakat modren

Pelatihan Masyarakat Peduli Api (MPA) dan kader Konservasi, merupakan penguatan pengelolaan Taman Nasional bermitra dengan masyarakat sekitar Taman Nasional termasuk kegiatan pemberdayaan ekonomi yang telah dan akan terus dilakukan.


Dalam pelatihan tersebut disamping pemberian materi secara teori dan praktek, juga dilakukan kegiatan “One Man One tree” atau OMOT dengan membagikan bibit pohon buah yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat kepada Peserta serta dalam kegiatan lapangan dari Balai TNBD, setuiap tim dihimbau untuk menyumbangkan bibit 50-100 batang bibit ditanam bersama masyarakat di desa yang dikunjungi dan dalam kawasan TNBD

Upaya “One Man One tree” atau OMOT  ala TN Bukit Duabelas ini merupakan bentuk kesadaran rimbawan dan conservationis akan pentingnya upaya pelestarian baik kawasan konservasi maupun diluar kawasan konservasi secara mandiri bekerjasama denfgan masyarakat sekitar TNBD

Hal ini dilakukan karena mengingat suhu bumi yang dirasakan saat ini sudah sangat menghawatirkan, karena banyak orang sudah mengeluh dengan pertanyaan atau pernyataan "Panas banget ya hari ini!” kalimat ini sering kita dengar sebagai sebuah pernyataan masyarakat saat ini, termasuk di jambi, bahkan masyarakat yang tinggal di negeri sejuk seperti masyarakat Kerinci melontarkan kalimat tersebut

Memang kenyataan kondisi saat ini panas di permukaan bumi sudah diluar kebiasaan, data-data yang ada memang menunjukkan planet bumi terus mengalami peningkatan suhu yang mengkhawatirkan dari tahun ke tahun. Selain makin panasnya cuaca di sekitar kita, salah satu indicator dampak dari pemanasan global tersebut adalah makin banyaknya bencana alam dan fenomena-fenomena alam yang cenderung semakin tidak terkendali belakangan ini. Mulai dari banjir, puting beliung, semburan gas, hingga curah hujan yang tidak menentu dari tahun ke tahun, tentunya akan membawa dampak pada ekonomi secara global antara lain kerawanan pangan yang menjurus pada kelaparan masal, musim tanam yang tidak jelas, terganggunya transportasi darat, laut dan udara dan masih banyak dampak negative yang tentunya akan membuat manusia planet ini semakin hari semakin menderita

Sehingga insiatif secara mandiri serta secara swakarsa staf Balai TNBD memberikan bibit dan ditanami bersama dengan masyarakat terutama sekitar rumah masyarakat dan daerah-daerah yang startegis lainnya sesungguhnya wujud dari sebuah kesadaran sebagai conservationis menyikapi tanda-tanda alam yang menunjukkan bahwa planet kita tercinta ini sedang mengalami proses kerusakan yang menuju pada kehancuran! Hal ini terkait langsung dengan isu global yang belakangan ini makin marak dibicarakan oleh masyarakat dunia yaitu Global Warming (Pemanasan Global)


“One Man One tree” atau OMOT  ala TN Bukit Duabelas, terus dilakukan oleh BTNBD bersama masyarakat, dan merupakan bentuk keihklasan dan kesadaran serta bentuk kepedulian ini akan terus di tumbuh kembangkan dalam gerakan “One Man One tree”  secara mandiri dan swakarsa, dan Balai TNBD menyadari bahwa sebuah kesadaran akan bermakna secara bertahap dengan bekerjasama dengan masyarakat

Senin, 07 Juni 2010

PERSPEKTIF PEMIMPIN PROP JAMBI DI PEMILUKADA TAHUN 2010

Oleh Syamsul Bahri, SE
Conservationis di TNBD, Pengajar STIE-SAK, syamsul_12@yahoo.co.id

Tulisan ini terinspirasi dari pembicaraan Prof. Dr.  Firman Tan, SE. MEc. DEA. ING  pada saat pertemuan Himpunan Keluarga Kerinci (HKK) se Indonesia tanggal 5 Juni 2010, malam di Hotel Golden Harvest Hotel – Jambi



Di era pasar bebas dan perubahan iklim saat ini, pertarungan ekonomi di selat malaka akan secara bertahap berubah dengan akan dibangunnya terusan Kra atau terusan Thai (tanah genting Kra) yang akan mengubah geo-ekonomi global (khususnya Asia Timur). Kita tahu Asia Timur saat ini semakin hari semakin menjadi pusat ekonomi dunia, seiring dengan semakin turunnya pengaruh AS sebagai negara adidaya (terutama akibat krisis akhir-akhir ini).

Terusan Kra atau terusan Thai adalah sebuah pembangunan terusan yang akan melewati Thailand selatan untuk mempersingkat transportasi di wilayah tersebut, seperti Terusan Panama dan Terusan Suez. Kemungkinan besarnya pemerintah Thailand akan membuka Terusan Kra pada 2011 mendatang. Thailand menganggarkan dana 21, 2 milyar Dollar AS untuk pengerukan Terusan Kra tersebut, karena akan memperpendek jalur transportasi di asia timur, terutama ke dan dari Cina, serta adanya pengaruh negatif seperti perompak, terorisme di semanjung Malaya

Pembangunan Terusan Thai ini, akan memberikan keuntungan secara ekononomi bagi Pulau Sumatera, karena arus barang akan melalui pulau sumatera yaitu pelabuhan Sabang di aceh yang akan menjadi pelabuhan bebas Interbnasional menggantikan posisi Singapura, dan pengaruh tersebut akan membawa nilai positif bagi Propinsi Jambi yang berada di Wilayah Timur Pulau Sumatera bersama dengan Riau.

Kondisi ini akan diperkuat lagi pembangunan Jembatan selat Sunda, tentunya akan memberi pengaruh positif bagi Prop Jambi sevara multiflier efect, karena aktivitas pusat ekonomi secara bertahap akan berada di Prop Lampung,

Nilai positif dan potensi positif tersebut, tentunya akan dapat diraih dan direbut untuk kepentingan masyarakat dan rakyat Propinsi Jambi sebagai daerah potensial pertanian, pertambangan, perkebunan dll, dengan kepemimpin yang bisa memahami dan memiliki naluri enterpreneurship dan inovasi yang handal dan diserta naluri bisnis untuk kepentingan pemberdayaan ekonomi masyarakat, dan didukung oleh memiliki jaringan di senayan dan Internasional, dan upaya tersebut harus dimulai saat ini.


Kondisi saat ini musim Kampanye Pemilu Kada Propinsi Jambi, dan akan dilanjutkan pencoblosan pada tanggal 19 Juni 2010, dengan 4 pasangan calon Gubernur yaitu pasangan No urut (1) ZA-Ami, urut (2) HBU-Fachrori, urut (3) MM-Hich dan urutan (4) Safrial-ASN, yang telah menyampaikan visi dan misi dan janji politik ke masyarakat baik melalui jalur kampanye langsung maupun melalui dialog di media televisi

Namun dalam kampanye tersebut, terlalu miskin visi dan misi di jiwai oleh kondisi global dan pasar bebas, yang tentunya belum link dengan para cagub dan vawagub, termasuk isu lingkungan.

Sehingga perspektif pemimpin yang diharapkan untuk bisa menjadi manajer sebuah perusahaan yang bernama ”Propinsi Jambi”, dengan pemilik aset adalah rakyat Jambi, yang sesungguhnya aset yang kaya tersebut sudah bisa mambahagiakan dan mensejahterakan masyarakat Jambi selama ini

Tentunya perspektif pemimpin yang akan bisa membaca, berinovasi, berenterprenuer untuk mengoptimalkan nilai – nilai ekonomi aset rakyat Jambi dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan dalam pembangunan berkelanjutan, dibutuhkan pasangan pemimpin yang memiliki naluri enterprenuership, anti KKN, tidak menjadikan Prop Jambi sebagai bidang usaha pribadi, berani dan bertanggung jawab dalam bertindak, berinovasi, memiliki jaringan nasional terutama di senayan – Jakarta dan Internasional

Sebagai pasangan Pemimpin Jambi yang akan datang harus dapat mengantarkan Propinsi Jambi untuk membangun, menata dan mensejahterakan masyarakat secara adil, aman, tentram dan semua pemeluk agama dapat hidup berdampingan, serta dapat mengantarkan Propinsi Jambi menuju “Propinsi terdepan dalam ekonomi di Indonesia” dalam tatanan dunia global dan masyarakat global

Jika kita lihat profile pasangan cagub Jambi tahun 2010, jika kita pilah-pilah pasangan HBA-Fachrori adalah pasangan berlatar belakang murni ”Birokrat”, pasangan MM-Hich murni ”Birokrat”, pasangan ZA-AMI berlatar belakang ”pengusaha” dan mantan ”politisi Senayan” dan pasangan Safrial-ASN berlatar belakang akademisi.

Sehingga dari data dan kebutuhan pemimpin Jambi di era pasar bebas dan globalisasi sekarang ini , dilihat dari profile pasangan, tentunya pemilih Sangat memahami siapa yang akan dipilih dengan melihat kebutuhan pimpinan masa yang akan datang, dan (”kebenaran dan pembenaran” yang ngak mungkin bersatu”) akan menjadi bagian dari sebuah tanggung jawab masyarakat Jambi untuk menentukan arah Prop Jambi, tentunya arah yang positif dan membawa kemajauan secara ekonomi dan dapat memberikan kontribusi dalam mengatasi perubahan iklim yang menjadi agenda utama dari Pemerintah Indonesia saat ini dalam percaturan politik lingkungan dunia.

Dengan harapan, pemilukada ini dapat berjalan damai dan masyarakat Jambi dapat memilih pemimpin yang dibutuhkan dan diidamkan untuk mewujudakan Jambi yang lebih maju dan lebih bisa mensejahterakan masyarakatnya secara adil dan berkelanjutan.

Jauhkan upaya – upaya kotor untuk memenangkan Pilkada ini, karena akan sangat menodai demokrasi dan menghiananti masyarakat Jambi, yang sangat mengidamkan Pemimpin yang bisa mensejahterakan rakyatnya, bukan pemimpin yang mensejahterakan keluarga, kerabatnya dan mempertahankan dynasti.

PIL”GUB”KADA DAN LINGKUNGAN HIDUP


By Syamsul Bahri, SE (Conservationist, pengamat, Dosen STIE-SAK)

Pil”gub”kada Jambi tanggal 19 Juni 2010 secara bertahap telah menempuh fase-fase sesuai dengan tahapan, dengan ditandai telah ditetapkan calon tetap pasangan Calon Gubenrnur Jambi periode 2010-2015, yaitu sesuai no urut adalah ZA-Ami Nomor 1, HBA-Fachrori Nomor 2, MM-Hich nomor 3 dan Sf-ASN Nomor 4, dengan melihat fakta yang ada, bahwa dalam proses Pil”gub”kada Jambi, terkesan sikut menyikut antara tim sukses semakin memanas, seyogyannya pasangan cagub berprinsip bahwa Pil”gub”kada adalah dapat menunjukkan keteladanannya dengan melakukan proses politik yang santun dan tidak emosional. Kalau para tokoh politiknya sendiri sudah emosional, maka besar kemungkinan akan terjadi gesekan atau benturan di antara para pendukungnya di tingkat grass-root.

Dan marilah kita fahamilah bahwa Pil”gub”kada. adalah sarana dan bukan tujuan, sedangkan tujuan yang ingin dicapai adalah  memilih seorang pemimpin yang mampu mewujudkan Propinsi Jambi yang maju, aman, damai dan sejahtera, tentunya sebuah sarana tidak  mengganggu pencapaian tujuan bersama.

Dalam konteks penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, sesumngguhnya PIL’gub”kada memiliki makna penting dan strategis, karena momentum tersebut tidak hanya memberikan peluang terjadinya rotasi dan sirkulasi kekuasaan dalam pemerintahan, tapi juga peluang bagi rakyat melakukan koreksi terhadap segala kesalahan dan kekurangan dimasa rezim terdahulu, untuk dapat menentukan pilihan yang tepat dan terbaik bagi masa depan daerahnya.

Marilah kita melihat Prop Jambi kedepan serta mengajak para elite politik dan masyarakat, terutama para pasangan Cagub untuk mengubah paradigma berpikir dalam memandang Pil”gub”kada, jangan lagi memandang Pil”gub”kada sebuah pertarungan hidup mati antara kelompok/kekuatan partai politik, tapi yakinilah bahwa Pil”gub”kada sebagai sebuah sarana untuk mewjudkan tujuan demokrasi, tujuan berbangsa dan bernegara, yaitu menuju masyarakat yang adil dan makmur secara mandiri

Jika kita menyimak tujuan bernegara dan berbangsa dalam UUD 1945, salah satunya adalah menuju masyarakat yang adil dan makmur secara mandiri yang diimplementasikan untuk mejudkannya salah satunya adalah Demokrasi melalui Pil”gub”kada.

Adil dan makmur tersebut, tentunya akan menjadi acuan dan tujuan yang akan diemabnkan oleh pasangan cagub tentunya tertuang dalam visi dan misi sebagai bagian dari proses tawar menawar dengan masyarakat untuk mengajak masyarakat memilih pasangan tersebut dalam ajang kampanye nantinya

Adil dan maksmur, jika kita lihat fakta yang ada saat sekarang, tidak mungkin terwujud dengan kondisi alam dan lingkungan yang ada memiliki kecenderungan semakin tidak bersahabat, sehingga pemberdayaan ekonomi, peningkatan infrastruktur sebagai misi dari pasangan cagub itu tidak akan berate, apabila dalam visi dan misi tersebut kegiatan upaya pelestarian lingkungan hidup menjadi bagian utama dalam pembangunan berkelanjutan sebagai visi dan misi.

Isu lingkungan terutama global warming menjadi sebuah permasalahan global  yang menjadi tanggung jawab setiap Negara, pemerintahan, rakyat, bahkan isu tersebut sudah menjadi bagian terintegrasi dari pembangunan Indonesia saat ini, tidak terlepas dengan Provinsi Jambi.

Namun sungguh menjadi pertanyaan yang sangat besar bagi masyarakat, sebanyak 4 pasangan calon gubenrnur Jambi, justru isu lingkungan tidak menjadi penting, dibanding isu infrastruktur dan ekonomi kerakyatan, pendidikan dan kesehatan menjadi bagian dari isu yang dijadikan startegi kampanye, sedangkan isu lingkungan diabaikan, pada hal fakta yang terjadi saat ini lingkungan menjadi bagian utama penyebab kerusakan infrastruktur, gagal panen dan lain-lain yang justru dana yang harus dikeluarkan untuk perbaikan akibat kerusakan lingkungan sangat besar

Isu yang cenderung dan  dominan yang dijadikan tema kampanye oleh para pasangan Cagub yang umumnya menjanjikan peningkatan PAD (pendapatan asli daerah) melalui pengembangan investasi.


Pengalaman penerapan otonomi daerah melalui Pil”gub”kada  selama ini yang cenderung melahirkan "raja-raja lokal" dengan kekuatan kekuasaannya yang besar indikasi menjalin hubungan bisnis secara legal dan illegal seperti tercermin pada kasus illegal logging di bberepa Propinsi di indonesia seharusnya menyadarkan semua pihak akan betapa rawan masa depan lingkungan hidup, bila dalam proses Pil”gub”kada aspek kepentingan lingkungan diabaikan.

Dengan melihat posisi dan peran kepala daerah semakin strategis dan menentukan, agenda lingkungan hidup seyogyanya menjadi salah satu pertimbangan penting dalam Pil”gub”kada, akan sangat ideal bila sejak awal pasangan kontestan Pil”gub”kada dalam visi dan misinya memberikan porsi yang memadai terhadap pemecahan masalah lingkungan hidup di daerah setempat, karena dengan demikian, rakyat dalam menentukan pilihannya memiliki acuan serta pemahaman yang lengkap mengenai program-program pelestarian lingkungan hidup yang bakal dijalankan oleh calon yang mereka pilih.

Dengan harapan, jika pasangan Cagub yang nyata-nyata pernah terlibat atau ikut memberi peluang terjadinya perusakan lingkungan hidup, baik melalui kebijakan-kebijakan publik, maupun dalam aktivitas usahanya (non- pejabat), sebaiknya tidak dipilih, agar persoalan yang ada tidak bertambah runyam. Untuk itu, perlu kerja sama dan sikap proaktif dari semua pihak untuk melakukan publikasi dan penyadaran kepada masyarakat agar rakyat pemilih tidak terkecoh dalam menentukan pilihannya.

Hendaknya disadari bahwa masalah lingkungan hidup kini menjadi persoalan yang sangat mendasar bagi bangsa Indonesia. Karena itu, sudah saatnya semua pihak menaruh perhatian serius terhadap masalah ini. Dalam konteks itu, melihat kenyataan bahwa sebagian besar kerusakan lingkungan senantiasa berhubungan erat dengan kebijakan pemerintah, sudah seharusnya penyelamatan lingkungan ikut dijadikan kriteria pokok dan prasyarat formal penentuan pejabat publik (syamsul_12@yahoo.co.id).