(Sebagai tonggak monumental Kerinci ke depan)
Oleh Syamsul Bahri, SE
(Pengamat, Conservationist, Dosen STIE-SAK, syamsul_12@yahoo.co.id)
Masyarakat Kerinci sangat menyadari kekuatan dan kelemahan selama ini, bahkan kekuatan dan potensi yang dimiliki oleh Kerinci selama 53 Tahun menjadi bagian utama dan bagian yang menentukan di Propinsi Jambi (tanpa Kerinci, Jambi ngak mungkin jadi Propinsi), dimanfaatkan sebagai alat dan diperlat untuk kepentingan kekuasaan, dengan beberapa startegi terselubung, dan jargon public yang menyudutkan Kerinci di Propinsi Jambi, serta menghilangkan peran Kerinci dalam sejarah pembentukan Propinsi Jambi
Menyadari hal itu, sebenarnya masyarak Kerinci di Prop Jambi merupakan masyarakat yang cukup dominant dari aspek jumlah populasi penduduk dan merupakan masyarakat yang telah lebih awal memberikan kontribusi untuk pembangunan Prop Jambi mulai semenjak keinginan wilayah Jambi menjadi Propinsi sampai sekarang, terutama kontribusi Pendidikan SDM yang memberikan pengaruh pada pembangunan lainnya, walaupun sampai sekarang kebanggaan menjadi orang Jambi secara bertahap akan muncul, namun kebanggaan menjadi orang Kerinci merupakan hal yang tidak bias ditawarkan, baik dalam wilayah social, birokrat maupun politik
Kekhawatiran Kerinci terpecah sebagaimana ditulis oleh Syamsul Bahri, SE dengan judul “Terpecahkah Kerinci??? Menjelang Pilkada Prop Jambi Tahun 2010”, melalui blog http://jejakdanpendapatsyamsulbahri.blogspot.com/, terjawab sudah dengan Inisiatif tim 11 (sebelas) yang merupakan gabungan aktvitis Kerinci di Jambi dari unsur LSM, Jurnalist, Mahasiswa dll sebagai inisiator tergerak dan terpanggil untuk memfasilitasi pelaksanaan kongres Rakyat Kerinci Bersatu, yang dilaksanakan pada tanggal 9 Januari 2010 di Gedung Aula Panti Remaja dan Wanita Jambi, depan Lembaga Pemasyarakatan Jambi
Kegiatan tersebut yang dibuka secara resmi oleh Bupati Kerinci yang diwakili oleh Drs. H.M. Rahman, MM (Wakil bupati Kerinci), sekaligus sebagai bacawagub yang mendaftar di PAN, dan dihadir oleh Prof DR Sudirman M Johan, MM (bacagub), Ir H. Ami Taher (bacagub atau bacawagub), tokoh adat, tokah masyarakat, generasi muda Kerinci, yang menyebar di HKK dalam Prop Jambi.
Dokumen kesepakatan “Rakyat Kerinci Bersatu” ditanda tangani oleh peserta yang hadir dan destujui oleh Bupati Kerinci dan Wali Kota Sungaipenuh, yang sebelum acara dimulai, peserta sepakat untuk mendukung Rakyat Kerinci bersatu dalam selembar kain putih sepanjang 30 meter, dengan membubuhkan tanda tangan, dan ini merupakan dokumen sejarah bagi masyarakat Kerinci, dan dokumen ini menjadi pijakan untuk kongres lanjutan yang akan dilakukan di Bumi Sakti Alam Kerinci
Sebuah keinginan besar masyarakat Kerinci saat ini adalah ingin menciptakan sejarah di Propinsi Jambi sebagai pelopor perubahan dalam membangun Propinsi Jambi negeri Sepucuk Jambi sembilan lurah.
Seyogyannya Kerinci itu sudah lama harus bangkit dan bersatu dalam membangun Jambi, namun karena kerinci dan tokoh Kerinci diperalat dan menjadi alat kepentingan kekuasaan dan penguasa, sehingga Kerinci bersatu sangat sulit terwujud selama ini, bahwa saat ini, Kerinci bersatu harus mewujudkan impian masyarakat, dengan potensi dan kekuatan yang besar, kerinci harus bergerak untuk mewujudkan Pembangunan Jambi lebih sejahtera bagi masyarakat di bumi sepucuk Jambi sembilan Lurah.
Bahwa untuk mewujudkan nilai intelektualitas, dan leadership dengan dukungan dan potensi yang dimiliki Kerinci mulai semenjak Pra Propinsi Jambi dan membangun Jambi, tentunya peran tersebut tidak bisa diemban oleh tokoh Kerinci saja, tetapi didampingi dan didukung oleh tokoh lainnya, yang masih memiliki hati nurani yang jernih untuk membangun Jambi yang sejahtera, dalam ranah Pil”gub”kada tahun 2010 yang bersih, bebas money politik, bebas tekanan.