Oleh Syamsul Bahri, SE
Conservationis di TNBD, Pengajar STIE-SAK, syamsul_12@yahoo.co.id
Tulisan ini terinspirasi dari pembicaraan Prof. Dr. Firman Tan, SE. MEc. DEA. ING pada saat pertemuan Himpunan Keluarga Kerinci (HKK) se Indonesia tanggal 5 Juni 2010, malam di Hotel Golden Harvest Hotel – Jambi
Di era pasar bebas dan perubahan iklim saat ini, pertarungan ekonomi di selat malaka akan secara bertahap berubah dengan akan dibangunnya terusan Kra atau terusan Thai (tanah genting Kra) yang akan mengubah geo-ekonomi global (khususnya Asia Timur). Kita tahu Asia Timur saat ini semakin hari semakin menjadi pusat ekonomi dunia, seiring dengan semakin turunnya pengaruh AS sebagai negara adidaya (terutama akibat krisis akhir-akhir ini).
Terusan Kra atau terusan Thai adalah sebuah pembangunan terusan yang akan melewati Thailand selatan untuk mempersingkat transportasi di wilayah tersebut, seperti Terusan Panama dan Terusan Suez. Kemungkinan besarnya pemerintah Thailand akan membuka Terusan Kra pada 2011 mendatang. Thailand menganggarkan dana 21, 2 milyar Dollar AS untuk pengerukan Terusan Kra tersebut, karena akan memperpendek jalur transportasi di asia timur, terutama ke dan dari Cina, serta adanya pengaruh negatif seperti perompak, terorisme di semanjung Malaya
Pembangunan Terusan Thai ini, akan memberikan keuntungan secara ekononomi bagi Pulau Sumatera, karena arus barang akan melalui pulau sumatera yaitu pelabuhan Sabang di aceh yang akan menjadi pelabuhan bebas Interbnasional menggantikan posisi Singapura, dan pengaruh tersebut akan membawa nilai positif bagi Propinsi Jambi yang berada di Wilayah Timur Pulau Sumatera bersama dengan Riau.
Kondisi ini akan diperkuat lagi pembangunan Jembatan selat Sunda, tentunya akan memberi pengaruh positif bagi Prop Jambi sevara multiflier efect, karena aktivitas pusat ekonomi secara bertahap akan berada di Prop Lampung,
Nilai positif dan potensi positif tersebut, tentunya akan dapat diraih dan direbut untuk kepentingan masyarakat dan rakyat Propinsi Jambi sebagai daerah potensial pertanian, pertambangan, perkebunan dll, dengan kepemimpin yang bisa memahami dan memiliki naluri enterpreneurship dan inovasi yang handal dan diserta naluri bisnis untuk kepentingan pemberdayaan ekonomi masyarakat, dan didukung oleh memiliki jaringan di senayan dan Internasional, dan upaya tersebut harus dimulai saat ini.
Kondisi saat ini musim Kampanye Pemilu Kada Propinsi Jambi, dan akan dilanjutkan pencoblosan pada tanggal 19 Juni 2010, dengan 4 pasangan calon Gubernur yaitu pasangan No urut (1) ZA-Ami, urut (2) HBU-Fachrori, urut (3) MM-Hich dan urutan (4) Safrial-ASN, yang telah menyampaikan visi dan misi dan janji politik ke masyarakat baik melalui jalur kampanye langsung maupun melalui dialog di media televisi
Namun dalam kampanye tersebut, terlalu miskin visi dan misi di jiwai oleh kondisi global dan pasar bebas, yang tentunya belum link dengan para cagub dan vawagub, termasuk isu lingkungan.
Sehingga perspektif pemimpin yang diharapkan untuk bisa menjadi manajer sebuah perusahaan yang bernama ”Propinsi Jambi”, dengan pemilik aset adalah rakyat Jambi, yang sesungguhnya aset yang kaya tersebut sudah bisa mambahagiakan dan mensejahterakan masyarakat Jambi selama ini
Tentunya perspektif pemimpin yang akan bisa membaca, berinovasi, berenterprenuer untuk mengoptimalkan nilai – nilai ekonomi aset rakyat Jambi dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan dalam pembangunan berkelanjutan, dibutuhkan pasangan pemimpin yang memiliki naluri enterprenuership, anti KKN, tidak menjadikan Prop Jambi sebagai bidang usaha pribadi, berani dan bertanggung jawab dalam bertindak, berinovasi, memiliki jaringan nasional terutama di senayan – Jakarta dan Internasional
Sebagai pasangan Pemimpin Jambi yang akan datang harus dapat mengantarkan Propinsi Jambi untuk membangun, menata dan mensejahterakan masyarakat secara adil, aman, tentram dan semua pemeluk agama dapat hidup berdampingan, serta dapat mengantarkan Propinsi Jambi menuju “Propinsi terdepan dalam ekonomi di Indonesia” dalam tatanan dunia global dan masyarakat global
Jika kita lihat profile pasangan cagub Jambi tahun 2010, jika kita pilah-pilah pasangan HBA-Fachrori adalah pasangan berlatar belakang murni ”Birokrat”, pasangan MM-Hich murni ”Birokrat”, pasangan ZA-AMI berlatar belakang ”pengusaha” dan mantan ”politisi Senayan” dan pasangan Safrial-ASN berlatar belakang akademisi.
Sehingga dari data dan kebutuhan pemimpin Jambi di era pasar bebas dan globalisasi sekarang ini , dilihat dari profile pasangan, tentunya pemilih Sangat memahami siapa yang akan dipilih dengan melihat kebutuhan pimpinan masa yang akan datang, dan (”kebenaran dan pembenaran” yang ngak mungkin bersatu”) akan menjadi bagian dari sebuah tanggung jawab masyarakat Jambi untuk menentukan arah Prop Jambi, tentunya arah yang positif dan membawa kemajauan secara ekonomi dan dapat memberikan kontribusi dalam mengatasi perubahan iklim yang menjadi agenda utama dari Pemerintah Indonesia saat ini dalam percaturan politik lingkungan dunia.
Dengan harapan, pemilukada ini dapat berjalan damai dan masyarakat Jambi dapat memilih pemimpin yang dibutuhkan dan diidamkan untuk mewujudakan Jambi yang lebih maju dan lebih bisa mensejahterakan masyarakatnya secara adil dan berkelanjutan.
Jauhkan upaya – upaya kotor untuk memenangkan Pilkada ini, karena akan sangat menodai demokrasi dan menghiananti masyarakat Jambi, yang sangat mengidamkan Pemimpin yang bisa mensejahterakan rakyatnya, bukan pemimpin yang mensejahterakan keluarga, kerabatnya dan mempertahankan dynasti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar